Konon adab itu harus didahulukan daripada ilmu, al adabu fauqol ilmi, posisi adab berada di atas ilmu.
.
namun banyak saya jumpai dalam dunia online ataupun offline, luring maupun daring, seseorang yang memliki ilmu tinggi, memiliki pengetahuan yang mumpuni, memiliki kemampuan bernalar yang lebih baik. namun menempatkan adab dibawah ilmu, bukan sebaliknya seperti pepatah al adabu fauqol ilmi.
.
maksudnya gini : banyak sekali orang orang alim yang beradu argumen menggunakan bahasa yang tidak layak didengar, menjatuhkan lawan bicara, dan membully.
.
bahkan mohon maaf sampai yang memiliki julukan gelar kehormatan keagamaan, terkadang berbicara dihadapan banyak orang dengan susunan kalimat yang menjatuhkan “lawan” tidak hanya sekedar mengkritik namun sudah masuk taraf meremehkan bahkan menghina.
.
terntunya tulisan saya diatas tidak bisa digeneralisir, masih sangat sangat banyak para alim sholih yang menempatkan adab diatas ilmu.